Fakta-Fakta Menjalankan Ibadah Puasa di Eropa!
May 2017
Hi Mizzi! Gimana puasanya? Semoga lancar ya sampai hari kemenangan tiba. By the way, ada yang pernah merasakan puasa di Eropa? Kira-kira apa aja ya perbedaannya puasa di Negara yang mayoritas umatnya non-muslim? Yuk simak fakta-fakta seputar menjalankan ibadah puasa di negara Eropa.
- Perbedaan Hari libur puasa dan lebaran
Di Indonesia biasanya awal puasa anak-anak sekolah diliburkan. Hari menjelang lebaran pun, liburnya bisa sampai satu minggu atau bahkan lebih. Berbeda dengan negara-negara di Eropa, hari Raya Idul Fitri pun tidak ada libur. Namun, beberapa perusahaan di sana biasanya memberikan izin setengah hari untuk umat muslim melaksanakan solat Ied.
- Perbedaan jam puasa
Kalau di Indonesia waktu berpuasa sekitar 12 jam, namun ibadah puasa di negara Eropa ada yang mencapai 22 jam lamanya, yaitu di Islandia. Rasanya, baru saja berbuka, sudah persiapan imsyak lagi ya.
- Perbedaan Cuaca
Cuaca panas saat bulan Ramadhan memang menjadi salah satu tantangan bagi umat muslim di Indonesia. Namun, umat muslim di daratan Eropa juga sedang dilanda udara dingin yang bikin perut semakin lapar. Kalau di Indonesia setiap harinya bersuhu 31oC, kalau di Eropa berkisar 14oC. Bayangkan puasa 22 jam lamanya dengan suhu kurang lebih 10oC.
- Ramadhan di Indonesia lebih meriah
Bulan Ramadhan di Indonesia terasa lebih meriah. Sahur terasa ramai dengan bedug dan waktu berbuka juga terasa kental silaturahminya. Pinggir jalan dipenuhi pedagang yang menjual takjil, kolak dan makanan khas selama bulan Ramadhan. Masjid juga menjadi lebih ramai dan stasiun televisi menayangkan acara religi. Kalau di Eropa, semua aktivitas berjalan seperti biasa di mana tidak ada pasar dadakan yang menjual takjil dan orang-orang tetap berjualan makanan dan makan di tempat terbuka saat siang hari.